Menurut Karl Buhler, fungsi utama bahasa adalah sebagai alat untuk berkomunikasi. Dalam proses kominikasi, seorang pembicara (komunikator) menyampaikan pesan dalam bentuk-bentuk bahasa tertentu (kode) kepada pendengar/peserta komunikasi (komunikan). Proses komunikasi bisa terjadi jika komunikan bisa merespon (menginterpretasi) pesan/kode tersebut dan dapat memberikan umpan balik, sehingga proses komunikasi timbal balik dapat terjadi.
KOMUNIKATOR --> PESAN/KODE --> KOMUNIKAN
Proses komunikasi dipengaruhi oleh konteks komunikasi. Maka orang menyatakan bahwa peraturan penggunaan bahasa selalu berada dalam konteks. Konteks komunikasi adalah segala faktor yang menjadi pertimbangan penerima tuturan dalam menafsirkan dan memahami maksud tuturan.
PENUTUR --> BENTUK BAHASA <-- PENERIMA TUTURAN
|
ekspresi | interpretasi
KONTEKS
Konteks dapat dipakai oleh penutur untuk menyesuaikan bentuk-bentuk bahasa yang akan diekspresikan. Dalam mengkomunikasikan pesannya, penutur akan menyesuaikan tuturannya dengan konteks komunikasi. Konteks yang perlu dipikirkan/dipertimbangkan seorang penutur dalam menyampaikan tuturannya dapat disingkat dengan istilah SPEAKING (Seting, Participant, Ends, Act sequence, Key, Instrument, Norm, dan Genres). Berikut ini akan dipaparkan masing-masing pengertian tersebut.
adalah lingkungan tempat proses komunikasi itu terjadi (tempat, peristiwa) dan suasana tutur (santai, humor, bertengkar, formal, dll.) Setting sangat mempengaruhi bentuk-bentuk bahasa dalam tuturan
P articipant
adalah orang-orang yang terlibat dalam proses komunikasi. Participant dapat terdiri dari Penutur (O-1), Penerima O-2,3,4 ...). Dalam proses komunikasi, latar belakang participant akan mempengaruhi bentuk-bentuk tuturan.
E nds
adalah tujuan atau hasil akhir dari proses komunikasi. Dalam proses komunikasi, tujuan komunikasi (hasil akhir yang akan dicapai) sangat mempengaruhi bentuk-bentuk tuturannya (sekedar untuk mencapai kesepakatan, sekedar kontak saja, untuk menipu, untuk merayu (?))
A ct Sequence
adalah tingkah laku yang menyertai orang saat berkomunikasi. Tingkah laku ini sangat berpengaruh bagi perwujudan bentuk-bentuk bahasa seseorang ketika berkomuikasi. Orang yang marah akan berbicara sambil mengepal-ngepalkan tangannya. Orang yang sedih akan menundukkan muka. Orang yang malu akan menutup mulutnya di sela-sela ia berbicara.
k ey
adalah kunci komunikasi. Orang akan berhasil menjalin komunikasi dengan orang lain jika ia berhasil membuka kunci komunikasi ini. Salam adalah salah satu contohnya. Dalam surat lebih jelas lagi. Jika orang menggunakan salam pembuka surat dengan “salam sayang”, tidak mungkin bahasa suratnya akan formal. Sebaliknya jika digunakan salam pembuka “dengan hormat”, tentu bahasa surat itu akan formal.
i nstrument
alat yang membantu proses komunikasi. Alat komunikasi akan berpengaruh pada penggunaan bahasa saat orang berkomunikasi. Orang yang berkomunikasi dengan telepon tentu akan berbeda bentuk-bentuk bahasanya dengan orang yang berkomunikasi secara langsung (berhadapan) demikian juga orang yang menjalin komunikasi dengan perantaraan surat.
n orm
adalah norma-norma yang berlaku dalam suatu wilayah atau daerah tertentu. Norma suatu daerah juga akan mempengaruhi bentuk-bentuk bahasa seseorang ketika dia berkomunikasi. Berbicara dalam adat Jawa akan berbeda-beda bentuk-bentuk bahasanya jika kita berbicara dengan norma/adat yang berlaku di daerah lain.
g enres
adalah jenis-jenis komunikasi. Jenis komunikasi akan sangat mempengaruhi bentuk-bentuk penggunaan bahasanya. Komunikasi lisan tentu akan berbeda bentuk bahasanya jika dibandingkan dengan komunikasi secara tertulis.
0 comments:
Posting Komentar